Penyakit Tropoblas Ganas (PTG) adalah
suatu tumor ganas yang berasal dari sito dan sinsiotropoblas yang menginvasi
miometrium, merusak jaringan disekitarnya dan pembuluh darah sehingga
menyebabkan pendarahan. PTG dapat didahului oleh proses fertilisasi
(mola hidatidosa, kehamilan biasa, abortus, kehamilan ektopik) bahkan dapat
merupakan produk langsung dari hasil konsepsi atau yang bukan didahului oleh
suatu kehamilan. PTG yang didahului proses pembuahan sel telur digolongkan
sebagai khoriokarsinoma dengan kehamilan (gestasional choriocarsinoma) sedang
yang tanpa didahului pembuahan sel telur dikenal sebagai koriokarsinoma tanpa
kehamilan (non gestasional choriocarsinoma) yakni yang berasal dari tumor sel
germinal pada ovarium. Dari sini terlihat setiap wanita dihadapkan akan
kemungkinan menderita penyakit tropoblas (Soekimin, 2005).
PTG paling sering terjadi setelah
kehamilan mola, tetapi mungkin juga timbul pada semua kehamilan. Insiden
terbesar penyakit ini terdapat di India dan Indonesia yaitu antara 15,3–19,1
per 1000 kehamilan, dan insiden paling rendah di Amerika Utara, Eropa, dan
Oceania yaitu antara 0,2–0,7 per 1000 kehamilan. Kehamilan mola sebelumnya
merupakan predisposisi untuk menjadi PTG dengan kemungkinan sebesar 20% yang
kemudian akan mendapatkan kemoterapi. Dibandingkan dengan kehamilan biasa,
kehamilan mola meningkatkan risiko menjadi PTG sebesar 1000 kali (Garner dkk.,
2003).
Risiko terjadinya PTG yang non
metastase 75% didahului oleh mol ahidatidosa dan sisanya abortus, kehamilan
ektopik atau kehamilan aterm. Risiko terjadinya PTG yang metastase 50%
didahului oleh molahidatidosa 25% oleh abortus, 22% oleh kehamilan aterm, dan
3% oleh kehamilan ektopik. Pada jenis invasive mola 12,5% berasal dari mola
komplit dan 1,5% berasal dari mola partial. Pada koriokarsinoma 1,7% berasal
dari mola komplit dan 0,2% dari mola partial. Koriokarsinoma setelah kehamilan
normal lebih sering terjadi dibandingkan dengan mola invasive.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar