Histerektomi Vaginal merupakan tindakan
operatif yang bertujuan mengangkat rahim melalui liang vagina, biasanya
dikerjakan pada kasus-kasus prolaps genitalia, dengan syarat besamya uterus
tidak melebihi normal.
PROSEDUR
a. Labia
mayora dijahit pada kulit, serviks ditampilkan dengan spekulum. Tenakulum
dipasang. Dengan menggunakan syring 10 ml diinjeksikan epineprin dalam salin
1.200 pada tiap 4 area sub mukosa disekitar serviks untuk mengontrol
perdarahan. Setelah menunggu 3 menit. dilakukan insist transversal melalui mukosa
vagina anterior dibawah perlekatan dari vesika urinaria. Ini merupakan cara
yang baik untuk memasukkan uterus, memeriksa vesika urinaria sampai serviks.
Akhir dari pemeriksaan menandai tepi dari perlekatan vesika urinaria pada
servik. Insisi dibuat dibawah titik ini
b. Dinding
vagina anterior dengan perlekatan vesika urinaria dipisahkan dari uterus dengan
jari yang dibungkus gause atau dengan Quoting. Jika plica vesioouterina
ditemukan dilakukan insisi. Setelah cul-de-sac anterior dibuka luas, dilakukan jahitan
dengan benang chromic cat gut ukuran 00 pada daerah tersebut untuk membantu
menemukan peritoneum anterior nantinya. Hemostat memegang ujungnya (lihat e).
Kemudian retraktor narrow dimasukkan kedalam cavum peritoneum. Jika plica vesicouterina
tidak ditemukan, maka pencarian sementara dihentikan.
c. Insisi
transversal dibuat melalui mukosa posterior ke servik pada level forniks
posterior vagina. Pada kasus prolap inisisi ini dapat dilakukan pada jarak yang
jauh dari external os tanpa takut memasuki rektum
d. Mukosa
didorong ke bawah dan belakang untuk memperlihatkan peritoneum. Cul-de-sac
peritoneum posterior dibuka dengan Quoting dan retraktor narrow dimasukkan
kedalam cavitas peritoneum.
e. Jika
plica anterior peritoneum tidak dibuka seperti dijelaskan pada B. sekarang ini
diinsisi. dibuka luas dan dilakukan jahitan dengan benang chromic cat gut
ukuran 00 pada daerah tersebut. Insisi vagina anterior dan posterior disatukan
dengan insisii lateral pada tiap-tiap sisi dari servik. dan mukosa didorong ke belakang
kira-kira 2 cm pada tiap-tiap sisi.
f. Uterus
ditarik dengan kuat ke kanan dengan tenakulum. Ligamentum uterosakral pada sisi
kiri akan tampak dan diklem dengan klem Heaney. Ligamentum dipotong dengan
Quoting di depan klem.
g. KIem
dilepas dengan diligasi jahitan angka delapan memakai chromic cat gut 0 (Iihat
gambar teal). Hemostat dipasang pada kedua akhir jahitan, yang mana akan
digunakan selanjutnya untuk penutupan cavum peritoneum.
h. Setelah
ligamentum uterosakral kiri diligasi. uterus ditarik dengan lebih kencang ke
sisi kanan, retraktor pada vesica urinaria tetap dipegang clan klem dipasang
pada arieri uterinaria kiri dan dasar ligamentum latum. Arteri uterina dan
ligamentum latum dipotong didepan klem dan diligasi dengan jahitan angka delapan.
Tarikan pada serviks dan pemisahan dengan retraktor menjauhkan ureter dari
lapangan operasi.
i. Setelah
ligamentum uterosakral dan arteri uterine digunting dan diligasi pada sisii
kiri, proses diulang pada sisi kanan. Pada banyak kasus, setelah ligamentum
uterosakral dan arteri uterina diligasi pada kedua sisi masih perlu diklem,
dipotong dan diligasi pada porsi yang lebih tinggi dari ligamentum latum
sebelum korpus dapat dibawa kedalam vagina.
j. Korpus
dilahirkan dengan jari atau tenakula, satu ditempatkan di atas yang lain
melalui bagian cul-de-sac antrior maupun posterior. Klem Oscher dipasang pada
bagian atas dari ligamentum latum kiri untuk mencakup uterus pada akhir
ligamentum yang melingkarinya, mesosalphinx dan mesovarium. Uterus dibebaskan
pada sisi kiri dengan insisi medial pada klem. Demikian juga pada sisi sebelah
kanan dilakukan prosedur yang sama.
k. KIem
digantikan dengan jahitan angka delapan, tetapi satu untai dari tiap jahitan
ditinggalkan menempel pada ligamentum. Ovarium dipalpasi dan diinspeksi untuk
meyakinkan keadaannya normal. Jika adneksa normal maka ditinggalkan insitu.
sebaliknya dilakukan pengangkatan. Tampon dimasukkan ke dalam pelvis untuk
menjaga usus lintestinum ke belakang. Kedua untai dan cat gut yang memegang
bagian atas tiap ligamentum latum dekat bersama-sama dan ligasi ini dipegang
dengan klem.
l. Pungtum
vagina ditutup sebagai berikut : satu akhir jahitan yang terdapat dalam
peritoneum, seperti tampak pada e, disusupkan pada jarum. Dengan jarum ini
dilakukan jahitan berturut-turut dalam peritoneum pada sisi kanan sampai
jahitan mencapai ligamentum latum kanan dimana ini berjalan melalui tuboovarian
stump. Jahitan sekarang mengangkat peritoneum dan ligamentum uterosakral. Untuk
memasukkan jarum pada distal ligasi harus secara hati-hati. Jahitan kemudian
berjalan melalui tepi kanan diap flat peritoneal posterior melewati dinding
vagina posterior dan keluar pada sisi kanan dari fornix posterior vagina.
Jahitan kemudian diikat. Jahitan yang sama dimulai pada bagian anterior dan
peritoneum yang dilakukan pada sisi kiri untuk menutup bagian kiri dari pungtum
vagina yang terbuka. Jahitan kemudian diikat.
m. Jahitan
ini mengikat ligamentum latum den ligamentum uterosakral ke pungtum vagina, menahan
peritoneum clan menutup pungtum vagina. Kelebihan mukosa vagina dibuang.
n. Dinding
vagina anterior dan posterior digabungkan dengan jahitan kontinyu atau terputus
memakai chromic cat gut 00. Cystocele dan retocele diperbaiki pada saat bersamaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar