Salah satu metode kontrasepsi yang
banyak dipilih oleh pasutri adalah IUD atau AKDR (Alat Kontrasepsi dalam Rahim).
AKDR merupakan bahan
inert sintetik dengan atau tanpa unsur tambahan untuk sinergi efektifitas dengan
berbagai bentuk yang dipasangkan ke dalam rahim. Pada kesempatan ini kami akan menampilkan prosedur rutin pemasangan IUD.
PROSEDUR
a. Konseling
perorangan :
b. Persiapan
1. Lakukan
pemeriksaan spekulum
2. Ambil
spesimen pemeriksaan dari vagina dan serviks (bila ada indikasi)
3. Keluarkan
spekulum dan letakkan kembali pada tempat yang telah disediakan
4. Lakukan
pemerikaan bimanual
5. Lakukan
pemeriksaan rektovaginal (bila ada indikasi)
c. Pencegahan
infeksi
d. Pemasangan
1.
Masukkan lengan AKDR didalam
kemasan sterilnya
2. Pakai
kembali sarung tangan yang baru
3. Pakai
spekulum vagina untuk menampilkan serviks
4. Lakukan
tindakan aseptik - antiseptik (secara benar) pada vagina dan serviks
5. Secara
hati-hati, jepit bibir alas serviks dengan renakulum
6. Masukkan
AKDR ke kanalis serviks dengan teknik tanpa sentuh, kemudian dorong ke kavum
uteri hingga mencapai fundus.
7. Tahan
pendorong (plunger) dan tarik selubung (insertor) ke bawah sehingga lengan AKDR
bebas
8. Setelah
pendorong ditarik keluar, baru keluarkan selubung
9. Gunting
benang AKDR, keluarkan tenakulum dan spekulum dengan hati-hati.
e. Dekontaminasi dan pencegahan infeksi pasca
tindakan
f. Konseling dan instruksi pancainsersi
1. Buat
rekam medis
2. Ajarkan
klien cara pemeriksaan mandiri benang AKDR
3. Jelaskan
apa yang harus dilakukan bila klien mengalami efek samping
4. Informasikan
bahwa klien dapat menghentikan penggunaan AKDR apabila diinginkan atau ada
pertimbangan lain
5. Lakukan
observasi selama 15 menit sebelum memperbolehkan klien pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar