Adanya keganasan ginekologik pada kehamilan umumnya merupakan trauma berat baik bagi penderita maupun keluarganya. Oleh karena keadaan ini sering ditemukan pada wanita muda, ada baiknya semua wanita yang hamil dikerjakan pemeriksaan Pap'smear. Boronow menyusun beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan adanya kehamilan pada penderita kanker.
1.Apakah kehamilan akan mempengaruhi prognosis
2.Apakah terminasi kehamilan bermanfaat sebagai terapi
3.Apakah kehamilan berikutnya diperkenankan
4.Apakah kastrasi bermanfaat sebagai terapi
5.Apakah keganasan berpengaruh tehadap janin
6.Apakah terapi akan berpengaruh terhadap janin
7.Kapan terapi harus dimulai
Ada beberapa pendapat tentang adanya kehamilan pada penderita dengan keganasan ginekologik. Peller dan Emge berpendapat bahwa kehamilan meningkatkan ketahanan terhadap karsinoma sedang Mart zloff dan Kobak mengatakan bahwa kehamilan bersifat stimuli terhadap keganasan. Ada juga yang berpendapat bahwa kehamilan hanya sedikit berpengaruh terhadap karsinoma serviks.
Karsinoma vulva
Kehamilan tidak mempunyai pengaruh jelek terhadap karsinoma. Prognosis tergantung pada ukuran lesi dan penyebaran penyakit.
Pengelolaan
1.Trimester pertama
Seperti pada wanita tidak hamil, kerjakan vulvektomi radikal dan bilateral superficial serta deep node dissection.
2.Trimester kedua
Vulvektomi. Diseksi nodus limfatikus ditunda hingga postpartum.
3.Trimester ketiga
Bila lesi kecil dan diperkirakan tidak akan mengganggu persalinan, diperkenankan untuk melahirkan secara vaginal. Postpartum direncanakan vulvektomi radikal dan deep node dissection.
4.Kehamilan setelah vulvektomi.
Sebaiknya dipertimbangkan kehamilan diakhiri dengan seksio sesarea.
Karsinoma servisis uteri
Diperkirakan dengan adanya kehamilan, nodus limfatikus lebih banyak terlibat. Pengelolaan pada kasus dengan karsinoma in situ dan displasia ditunda sampai setelah selesai kehamilan. Untuk stadium Ia, lebih-lebih bila kehamilan sangat diharapkan, dapat dipertimbangkan sampai janin mampu hidup.
Pengelolaan
Ada dua pilihan yaitu tindakan operasi dan radiasi. Tindakan operasi merupakan tindakan yang lebih banyak dipilih:
A. Operasi.
1.Trimester pertama dan trimester kedua awal
Histerektomi radikal dilanjutkan dengan pelvic node dissection dengan janin in utero
2.Trimester kedua akhir
Tunggu sampai janin mampu hidup. Kerjakan seksio sesarea klasik dilanjutkan dengan histerektomi radikal dan pelvic node dissection.
3.Trimester ketiga
Kerjakan seksio sesarea klasik, lanjutkan dengan histerektomi radikal dan pelvic node dissection.
4.Postpartum
Histerektomi radikal dilanjutkan dengan bilateral bilateral pelvic node dissection.
B. Radiasi
1.Trimester pertama dan trimester kedua - janin belum viabel. Akan terjadi abortus. Bila tidak komplit, kerjakan kuretase.
2.Trimester ketiga - janin viabel
Kerjakan seksio sesarea klasik. Segera diberikan radiasi.
3.Postpartum
Kerjakan radiasi
Kehamilan pada penderita dengan karsinoma ovarii ditemukan sebanyak 2% sampai 5% sedang pada wanita tidak hamil sebanyak 18% sampai 20%. Tanda dan gejala pada dasarnya tidak berbeda dengan wanita tidak hamil. Bila pada follow up ternyata mengalami regresi, umumnya suatu kista fungsional (korpus luteum).
Bila ditemukan massa unilateral, berkapsul, dapat bergerak bebas dengan konsistensi uniform dan diameter kurang dari 10 cm, dapat diobsevasi sampai pada trimester kedua. Indikasi tindakan operasi dikerjakan bila ditemukan komplikasi. Bila massa padat, sukar digerakkan dan konsistensi bermacam-macam, bilateral, ditemukan adanya cairan, merupakan indikasi untuk mengerjakan operasi tanpa mengingat trimester kehamilan.
Gejala yang timbul mungkin merupakan komplikasi yang dapat berupa torsi, perdarahan ataupun infeksi. Dapat menyebabkan akut abdomen, dengan muntah dan mungkin juga shock.
Pengelolaan
Bila dicurigai adanya keganasan, kumpulkan cairan peritoneal atau kalau perlu cucian peritoneum untuk pemeriksaan. Pengambilan jaringan yang dicurigai perlu dikerjakan untuk pemeriksaan frozen section. Tindakan selanjutnya tergantung dari hasil pemeriksaan mengenai tipe tumor, grading dan derajat penyebaran tumor. Bila tumor bersifat unilateral, berkapsul, tidak ada penyebaran, derajat keganasan rendah, cairan peritoneum tidak ditemukan sel ganas, dimungkinkan untuk mengerjakan unilateral ooforektomi dengan kehamilan dapat dilanjutkan. Ovarium kontralateral perlu dikerjakan biopsi untuk meyakinkan bahwa ovarium tersebut bebas penyakit. Prosedur ini dapat diberlakukan untuk kistadenokarsinoma musinosa, disgerminoma, granulosa sel tumor, arrhenoblastoma, ginandroblastoma. Enam minggu setelah persalinan, kerjakan TAH/BSO. Bila penderita bersedia menanggung risiko, dapat diobservasi dan diperkenankan untuk hamil lagi.
Bila stadium melebihi (Ia) atau karsinoma yang tidak memenuhi persaratan diatas, maka dikerjakan TAH/BSO dan omentektomi
Umumnya kasus yang ditemukan stadium III dan IV. Tumor yang paling agresif, dalam arti sudah ada penyebaran awal adalah adenokarsinoma dan kistadenokarsinoma serosa. Survival penderita karsinoma ovarii yang hamil dan tidak hamil tidak berbeda. Tipe tumor dan penyebaran menentukan 5-year cure rate. Kehamilan tidak berpengaruh terhadap tumor. Interupsi terhadap kehamilan tidak mempunyai manfaat untuk prognosis penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar