Selasa, November 08, 2011

Kehamilan dengan Keganasan


Adanya keganasan ginekologik pada kehamilan umumnya merupakan trauma berat baik bagi penderita maupun keluarganya. Oleh karena keadaan ini sering ditemukan pada wanita muda, ada baiknya semua wanita yang hamil dikerjakan pemeriksaan Pap'smear. Boronow menyusun beberapa pertanyaan yang  berhubungan dengan adanya kehamilan pada penderita kanker.
1.Apakah kehamilan akan mempengaruhi prognosis
2.Apakah terminasi kehamilan bermanfaat sebagai terapi
3.Apakah kehamilan berikutnya diperkenankan
4.Apakah kastrasi bermanfaat sebagai terapi
5.Apakah keganasan berpengaruh tehadap janin
6.Apakah terapi akan berpengaruh terhadap janin
7.Kapan terapi harus dimulai


Ada beberapa pendapat tentang  adanya  kehamilan  pada penderita dengan keganasan ginekologik. Peller dan Emge berpendapat bahwa kehamilan meningkatkan ketahanan terhadap karsinoma sedang Mart zloff  dan Kobak mengatakan bahwa kehamilan bersifat stimuli terhadap keganasan. Ada juga yang berpendapat bahwa kehamilan hanya sedikit berpengaruh terhadap karsinoma serviks.

Karsinoma vulva
Kehamilan tidak mempunyai pengaruh jelek terhadap karsinoma. Prognosis tergantung pada ukuran lesi dan penyebaran penyakit.
Pengelolaan
1.Trimester pertama
  Seperti pada wanita tidak hamil, kerjakan vulvektomi radikal dan bilateral superficial serta deep node dissection.
2.Trimester kedua
  Vulvektomi. Diseksi nodus limfatikus ditunda hingga postpartum.
3.Trimester ketiga
  Bila lesi kecil dan diperkirakan tidak akan mengganggu persalinan, diperkenankan untuk melahirkan secara vaginal. Postpartum direncanakan vulvektomi radikal dan deep node dissection.
4.Kehamilan setelah vulvektomi.
  Sebaiknya dipertimbangkan  kehamilan diakhiri dengan seksio sesarea.

Karsinoma servisis uteri
Diperkirakan dengan adanya kehamilan, nodus limfatikus lebih banyak terlibat. Pengelolaan pada kasus dengan karsinoma in situ dan displasia ditunda sampai setelah selesai kehamilan. Untuk stadium Ia, lebih-lebih bila kehamilan sangat diharapkan, dapat dipertimbangkan sampai janin mampu hidup.

Pengelolaan
Ada dua pilihan yaitu tindakan operasi dan radiasi. Tindakan operasi merupakan tindakan yang lebih banyak dipilih:
A. Operasi.
1.Trimester pertama dan trimester kedua awal
  Histerektomi radikal dilanjutkan dengan pelvic node dissection dengan janin in utero
2.Trimester kedua akhir
  Tunggu sampai janin mampu hidup. Kerjakan seksio sesarea klasik dilanjutkan dengan histerektomi radikal dan pelvic node dissection.
3.Trimester ketiga
  Kerjakan seksio  sesarea  klasik, lanjutkan dengan histerektomi radikal dan pelvic node dissection.
4.Postpartum
  Histerektomi radikal  dilanjutkan  dengan  bilateral  bilateral pelvic node dissection.

B. Radiasi
1.Trimester pertama dan trimester kedua - janin belum viabel. Akan terjadi abortus. Bila tidak komplit, kerjakan kuretase.
2.Trimester ketiga - janin viabel
  Kerjakan seksio sesarea klasik. Segera diberikan radiasi.
3.Postpartum
  Kerjakan radiasi

Karsinoma ovarii
Kehamilan pada penderita dengan karsinoma ovarii ditemukan sebanyak 2% sampai 5% sedang pada wanita tidak hamil sebanyak 18% sampai 20%. Tanda dan gejala pada dasarnya tidak berbeda dengan wanita  tidak hamil. Bila pada follow up ternyata mengalami  regresi, umumnya suatu kista fungsional (korpus luteum).

Bila ditemukan massa unilateral, berkapsul, dapat bergerak  bebas dengan konsistensi uniform dan diameter kurang dari 10 cm,  dapat diobsevasi sampai pada trimester kedua. Indikasi tindakan operasi dikerjakan bila ditemukan komplikasi. Bila massa padat, sukar digerakkan dan konsistensi bermacam-macam, bilateral,  ditemukan adanya cairan, merupakan indikasi untuk mengerjakan operasi tanpa mengingat trimester kehamilan.

Gejala yang timbul mungkin merupakan komplikasi yang dapat berupa torsi, perdarahan ataupun infeksi. Dapat menyebabkan akut abdomen, dengan muntah dan mungkin juga shock.   

Pengelolaan
Bila dicurigai adanya keganasan, kumpulkan cairan peritoneal atau kalau perlu cucian peritoneum untuk  pemeriksaan. Pengambilan jaringan yang dicurigai perlu dikerjakan untuk pemeriksaan frozen section.  Tindakan selanjutnya tergantung dari hasil pemeriksaan mengenai tipe tumor, grading dan derajat penyebaran tumor. Bila tumor bersifat unilateral, berkapsul, tidak ada penyebaran, derajat keganasan rendah, cairan peritoneum tidak ditemukan sel ganas, dimungkinkan untuk mengerjakan unilateral  ooforektomi dengan kehamilan dapat dilanjutkan. Ovarium kontralateral perlu dikerjakan biopsi untuk meyakinkan bahwa ovarium tersebut bebas penyakit. Prosedur ini dapat diberlakukan untuk kistadenokarsinoma musinosa, disgerminoma, granulosa sel tumor, arrhenoblastoma, ginandroblastoma. Enam  minggu  setelah persalinan, kerjakan TAH/BSO. Bila penderita bersedia menanggung risiko, dapat diobservasi dan diperkenankan untuk hamil lagi.
Bila  stadium  melebihi  (Ia) atau karsinoma  yang  tidak  memenuhi persaratan diatas, maka dikerjakan TAH/BSO dan omentektomi 

Umumnya  kasus yang  ditemukan stadium III dan  IV. Tumor  yang paling  agresif, dalam arti sudah ada  penyebaran awal adalah adenokarsinoma dan kistadenokarsinoma serosa. Survival penderita karsinoma ovarii yang hamil dan tidak hamil tidak berbeda. Tipe tumor dan penyebaran menentukan 5-year  cure rate.  Kehamilan  tidak berpengaruh terhadap tumor. Interupsi terhadap kehamilan tidak mempunyai manfaat untuk prognosis penyakit.



Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...