Rabu, Desember 28, 2011

Ingin hamil? pelajari cara deteksi Masa Subur

couple
Pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak tentu sangat mendambakan akan segera mendapat momongan. jika baru saja menikah mungkin masih tidak terlalu membebani fikiran. tetapi ketika pernikahan sudah menginjak 1 tahun atau lebih  namun istri belum juga hamil tentu bikin jantung dag dig dug. terkadang banyak cara yang ditempuh pasutri untuk itu. tetapi sering melupakan satu hal yang sangat penting tapi sering dipandang sebelah mata yaitu masa subur. apa itu masa subur? masa subur adalah saat keluarnya sel telur yang siap dibuahi. saat tersebut sangat penting agar kehamilan segera terwujud.
 
Masa subur dapat diketahui dengan gejala klinis:
1. Rasa tidak nyaman atau agak nyeri pada perut bagian bawah (Mittelschmerz ).
2. Lendir serviks yang tipis, bening dan agak kental, karena efek dari estrogen.
3. Pencatatan suhu basal badan.
Penghitungan masa subur itu sendiri dapat dilakukan berdasarkan panjang pendeknya dari siklus menstruasi yang biasanya bervariasi. Misalkan pada wanita dengan variasi siklus menstruasi 26-32 hari, saat maksimal masa subur dapat dihitung, dengan asumsi:
1. Ovulasi terjadi 14±2 hari sebelum haid.
2. Spermatozoa dapat bertahan didalam servikal mucus antara 2 sampai 4 hari.
3. Ovum yang sedang berovulasi dapat bertahan dalam 1 hari.
àSaat ovulasi awal : siklus terpendek (26) dikurangi hari pertama saat terjadi ovulasi ( 14+2 ) dikurangi waktu sperma dapat bertahan ( 2 sampai 4 hari ) yaitu:
26-16-4=6
àSaat berakhirnya ovulasi: siklus terpanjang ( 32 ) dikurangi hari terakhir saat terjadi ovulasi ( 14-2 ) ditambah waktu ovum dapat bertahan ( +1 ) yaitu:
32-12+1=21
Jadi untuk contoh diatas dengan variasi siklus haid antara 26-32, masa suburnya adalah antara hari 6-21 dihitung dari hari pertama saat dtangnya menstruasi.


Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...