Laman

Selasa, Mei 29, 2012

Ultrasonografi dalam Kehamilan

usg dalam kehamilanPemeriksaan ultrasonografi (USG) pada trimester I adalah pemeriksaan yang dilakukan sebelum usia kehamilan mencapai 13 minggu 6 hari. Indikasi pemeriksaan pada trimester I tertera di bawah ini
· Menilai adanya kehamilan intrauterine(melihat ada tidaknya kantong gestasi intrauterine)
· Mengevaluasi Kehamilan Ektopik.
· Mengevaluasi perdarahan vaginal.
· Mengevaluasi nyeri panggul.
· Memperkirakan usia kehamilan.
· Mendiagnosis kehamilan multipel.
· Memastikan adanya DJJ.
· Sebagai alat bantu dalam pengambilan sampel vili korion, transfer embryo, dan melokalisasi serta mengambil IUD.
· Menilai abnormalitas pada fetus (contohnya anencephaly).
· Menilai besar panggul, adanya massa adneksa maupun kelainan uterus lainnya.
· Melakukan skrining untuk aneuploidy pada fetus, contohnya pengukuran nuchal translucency dapat membantu menentukan risiko terjadinya sindroma down, trisomi 13, trisomi 18, dll.
USG pada trimester I dapat dilakukan secara transabdominal maupun transvaginal, bahkan secara transperineal. Saat kita melakukan pemeriksaan, uterus, serviks dan adneksa harus dievaluasi mengenai ada tidaknya kantung gestasi di organ tersebut. Jika kantung gestasi terlihat, kantung gestasi harus di dokumentasikan.
Panjang crown-rump (CR) merupakan indikator yang lebih akurat untuk menentukan usia kehamilan dibandingkan mengukur diameter kantung gestasi. Akan tetapi jika embrio tidak ditemukan, maka kita akan mengukur rata-rata diameter kantung gestasi untuk menentukan usia kehamilan. Perhatian lebih perlu diberikan jika hanya terdapat kantung gestasi tanpa embrio ataupun yolksac. Saat ini kita perlu mencurigai adanya pseudogestational sac yang mungkin berhubungan dengan kehamilan ektopik. Adanya detak jantung janin harus dilaporkan. Melalui transvaginal, embrio berukuran 5mm sudah dapat dilihat aktivitas jantungnya.
Pada kehamilan multiple, jumlah fetus harus di laporkan beserta data-data mengenai amnion dan korionnya. Anatomi fetus harus diperiksa kesesuaiannya dengan usia kehamilan.
Pada pasien yang menghendaki skrining dapat dilakukan nuchal translucency untuk mengetahui secara awal ada tidaknya aneuploidi pada fetus. Akan lebih baik lagi jika dibarengi dengan pemeriksaan biokimia (plasma protein A dan B-HCG)
Berikut adalah indikasi USG pada trimester II & III:
· Menentukan usia kehamilan
· Menilai perkembangan janin
· Mengevaluasi perdarahan vaginal
· Menilai insufisiensi serviks
· Menilai nyeri perut dan nyeri panggul
· Menentukan presentasi janin
· Mengevaluasi kehamilan multiple (keadaan korion, amnion, perbandingan ukuran antar fetus yang ada, memperkirakan jumlah cairan amnion pada setiap sisi dari membrane, menilai genitalia-jika memungkinkan/terlihat)
· Sebagai alat bantu dalam melakukan amniosintesis
· Melakukan penilaian jika terdapat perbedaan pada ukuran uterus dan usia kehamilan.
· Mengevaluasi massa pada daerah pelvis
· Memeriksa penyakit trofoblas (Mola Hidatidosa)
· Sebagai alat bantu dalam menempatkan cervical cerclage
· Mengevaluasi Kehamilan Ektopik
· Menilai kematian janin
· Menilai abnormalitas dari rahim
· Metode untuk skrining dan memantau perkembangan janin
· Menilai jika terdapat kelainan pada cairan amnion
· Mengevaluasi adanya solusio plasenta
· Alat bantu dalam melakukan versi luar
· Mengevaluasi persalian premature ataupun dengan ketuban pecah dini
· Menilai jika terdapat abnormalitas pada marker biokimia (hasil lab)
· Mengevaluasi/ menilai abnormalitas yang terjadi pada janin
· Mengevaluasi lokasi plasenta terutama jika dicurigai sebagai plasenta previa (lokasi plasenta, gambaran bentuknya, dan letaknya dari OUI) jika terdapat kecurigaan plasenta letak rendah pada trimester I, verifikasi kembali pada trimester III.
· Melakukan evaluasi jika kehamilan sebelumnya terdapat kelainan congenital
· Menilai kondisi janin sebelum persalinan
Agak sedikit berbeda denngan USG pada trimester I, pada trimester II & III kita juga harus menentukan presentasi janin selain detak jantung janinn(DJJ), dan jumlah fetus.
Pada kehamilan multiple, kita juga menilai perbandingan ukuran antara janin yang satu dengan yang lain, menilai air ketuban dan data-data mengenai amnion dan khorion pasien.
Lokasi plasenta, gambarannya, dan hubungannya dengan OUI perlu dilihat. Jika plasenta letak rendah telah terdeteksi di trimester I, maka perlu dilakukan pemeriksaan konfirmasi pada trimester III
Usia kehamilan, lebih akurat jika ditentukan pada 4 bulan pertama kehamilan. Pada saat itu CR –lah parameter yang paling akurat. Setelah trimester I maka dapat diukur dg BPD, AC maupun FL.
Perbedaan yang signifikan antara usia kehamilan dan ukuran janin menunjukkan adanya kelainan pertumbuhan baik makrosomia maupun fetal growth restriction.1
Menentukan berat janin pun dapat dapat diperkirakan melalui parameter biometric seperti BPD, HC, AC dan FL.1,2
Berikut adalah perbandingan parameter biometric dalam mengukur SGA (Small for Gestational Age) pada usia 34-35 minggu
Parameter biometric Sensitivitas Spesivisitas Predictive Positive Value Negative
BPD 45 74 23 81,5
HC 80 80 40 94,3
AC 83 87,7 43 97,8
Abdominal Area 85 88 44 98,1
FL 58 81 23,3 95
Penentuan berat janin dapat juga menggunakan EFW (estimated fetal weight) yang merupakan formula dari berbagai parameter biometrik.2
Selain pengukuran usia kehamilan dan berat badan, perbandingan parameter biometrik (Biometric ratio) juga dapat memprediksikan keadaan janin. Misalnya FL/BDP rasio (71-87%) mengarah pada kecurigaan dysplasia skeletal atau anomaly kepala. Perbandingan thoracic circumference (TC) dengan AC atau disebut TC/AC rasio (0,83-0,95) bisa memprediksi terjadinya hipoplasia paru pada kasus oligohidramnion yang lama dan terjadi sejak awal kehamilan atau dysplasia skeletal.3
Soft tissue thickness (ketebalan jaringan ikat) berhubungan dengan jumlah jaringan lemak dan telah diteliti sebagai marker untuk masalah nutrisi pada janin. Akan tetapi overlap dengan nilai normal pada perkembangan janin, parameter ini kemudian tidak dipakai.3
Sebaiknya pemeriksaan USG berjarak 2-4 minggu karena interval pemeriksaan yang pendek akan menyebabkan kebingungan apakah perubahan ukuran tubuh janin terjadi karena ia tumbuh atau karena berbagai variasi teknik pengukuran yang dilakukan.1 Pemeriksaan USG setiap 2 minggu berhubungan dengan false positif untuk pertumbuhan yang terhambat (growth restriction). Sedangkan interval 4 minggu telah dilaporkan membuat prediksi menjadi lebih optimal.
REFERENSI
1. ACOG Practice Guideline. Ultrasonography in Pregnancy. No. 101. February 2009
2. Kurjak A. Donald School Textbook of Ultrasound in Obstetrics and Gynecology: Ultrasound and Doppler Diagnosis of Intrauterine Growth Restriction. P 285
3. Wladimiroff JW, Eik-Nes S. Ultrasound in Obstetrics and Gynaecology. P 151.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar