FETAL-MATERNAL COMMUNICATION
1.
Perkembangan Sistem komunikasi F-M:
a.
Dari ovulasi- konsepsi – blastosit – embrional dan
jaringan ekstraembrional.
b.
Komunikasi: zygote – blastosit – embrio – janin - ibu terjadi sebelum nidasi sampai
persalinan.
c.
Komunikasi berlanjut sampai masa bayi dengan
pemberian ASI dan maternal-infant bounding.
d.
Dahulu: komuniksi janin – ibu dikira hanya
unidirectorial, ibu menyediakan nutrient dan ditransfer ke janin dan janin akan
meng up take secara efektif.
e.
Sekarang: komunikasi tersebut. bidirectorial:
kecuali transfer nutrient dari ibu ke janin juga ada bahan yang dikirim dari
janin ke ibu.
f.
Komunikasi F – M
sangat penting untuk suksesnya blastosit berimplantasi, pengenalan dan
penerimaan hasil konsepsi pada aspek imnologi, maintenance kehamilan, adaptasi
ibu, nutrisi dan maturasi janin, dan mungkin juga sampai ke inisiasi
persalinan..
2.
Secara anatomi dan fisiologis komunikasi F – M
terdiri dari 2 bagian besar, yaitu:
a.
Placental arm meliputi: nutrisi, endokrin dan
imunologi
b.
Paracrine arm meliputi: maintenance kehamilan dan
penerimaan hasil konsepsi oleh ibu secara imunologi, volume homeostasis dan
proteksi fisik.
3.
Placental arm dalam sistem komunikasi F – M ditentukan oleh 2 faktor:
a.
Suplai darah ibu ke ruang intervillous plasenta
melalui endometrium atau a. spiralis
decidua. Darah ibu meninggalkan pembuluh darah tersebut dan langsung
menuju villi dari syncitiotrophoblast.
b.
Darah janin yang berada dalam pembuluh darah dan
melintasi ruang intervilli dan villi plasenta.
4.
Paracrine arm dalam sistem komonikasi F – M ditentukan oleh kontak langsung sel-sel
dengan cara biomolekuler antara membran janin (chorion laeve) dan decidua
maternal parietalis. Sebaliknya amnion merupakan membran janin yan avaskuler,
yang melanjut ke permukaan luar choriom laeve dan berhubungan langsung dengan
air ketuban yang merupakan sebagian dari paracrine system. Air ketuban yang
kaya akan ekskresi janin (ren), dan sekresi (paru dan kulit), jadi merupakan
“direct signal transmission system”
5.
Organisasi sistem komunikasi F – M .
Pada saat
blastosit berimplantasi hanya ada satu komunikasi anatomi, antara blastosit –
ibu, yaitu antara trophectoderm dan
blastosit dan endometrium (decidua). Kemudian dua arm communication mulai
berfungsi.
6.
Placenta arm meliputi: transfer nutrient dan sistem
endokrin. Plasenta (villous trophoblast, syncitium) merupakan bagian penting
dalam transfer antara ibu – janin. Plasenta juga bagian penting dari endokrin
selama kehamilan, karena sebagai prekursor pada produksi hormon steroid.
Placenta arm (transfer nutrient dan endokrin): darah janin, syncitium dan darah
ibu. Plasenta adalah sebagai “hemochorioendothelial”, permukaan mikrovilli dan
syncitiotriphoblast terendam oleh darah ibu, sedangkan darah janin mengenai
kapiler janin yang terletak dalam villi plasenta. Oleh karena darah janin
terpisah dari syncytiotrophoblast oleh dinding kapiler janin, mesechym dalam
ruangan villi dan cytotrophoblast. Sangat penting diketahui bahwa darah janin
dan darah ibu dalam keadaan normal tidak
kontak langsung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar