Gangguan pertumbuhan janin bisa disebabkan oleh kelainan genetik pada ovum yang sudah dibuahi, gangguan pada plasenta yang mengganggu aliran nutrien dan oksigenasi ke janin, penyakit dan undernutrition pada ibu hamil.
Pola IUGR/JTL:Type I (simetris): gangguan
pertumbuhannya uniform: panjang, berat dan lingkaran kepala berkurang secara
seimbang, gangguan pertumbuhannya terjadi sejak kehamilan muda.
Type II (asimetris):
gangguan pertumbuhan berat relatif lebih besar dibanding dengan panjang dan
besar kepalanya. Panjang dan besar kepala hampir normal tapi lemak dan ototnya
kurus. Gangguan pertumbuhan terjadi pada saat kehamilan lanjut.
Meskipun banyak faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan janin tetapi gizi merupakan faktor penting.
DEFISIENSI KALORI DAN
PROTEIN SELAMA HAMIL.
Karena kalori dan protein
mensuplai energi dan bahan untuk sintesa jaringan pada ibu, plasenta dan janin
yang baru, maka defisiensi kalori dan protein selama hamil akan berpengaruh
jelek pada fetal outcome.
Defisiensi kalori untuk
mensupport pertambahan berat badan akan mempunyai risiko terjadinya BBLR.
Waktu, berat ringannya dan lamanya defisiensi akan menentukan jenis dan
derajatnya gangguan pertumbuhan janin.
Undernutrition sejak sebelum
hamil dan berlanjut selama hamil akan menyebabkan IUGR yang simetris.
Pembelahan dan pertumbuhan sel di jaringan janin termasuk otak akan berkurang.
IUGR yang simetris sering berhubungan dengan kemiskinan dan malnutrisi khronis.
Sebaliknya malnutrisi janin
yang terjadi pada trim III
Akan menghasilkan IUGR yang
asimetris. Pada akhir trim II janin sudah mencapai 75% dari aterm dari besar
kepala dan panjang badan, tetapi hanya sepertiga dari aterm dari berat badan (hampir semua
lemak bayi baru lahir ditimbun selama 10 minggu akhir kehamilan.
Sebagian besar BBLR dinegara
maju tergolong IUGR yang asimetris.. Tipe ini disebabkan beberapa faktor
termasuk: DM, hipertensi dan merokok.
Kebutuhan janin kalori dan
nutrient bervariasi tergantung umur kehamilan. Kehamilan muda kebutuhannya
sedikit sehingga muda dipenuhi, meskipun keadaan gizi ibu kurang. Meskipun
demikian kurangnya suplai mikronutrient pada kehamilan muda akan mengganggu
morfologi dan mengakibatkan birth defect.
Kekurangan kalori pada ibu
hamil akan berpengaruh pada pertumbuhan
janin jika terjadi setelah umur kehamilan 20 – 25 minggu.
Undernutrition ibu akan
menghambat pertumbuhan janin denga cara:
1.
Diet yang rendah, nutrient yang ditransport ke janin
berkurang.
2.
Kalori dan protein intake yang kurang akan
mengganggu pertumbuhan plasenta, sehingga mengurangi kapasitas plasenta untuk
mentransfer nutrient ke janin.
3.
Ibu undernutrition akan mengurangi akspansi
eritrosit dan volume darah ke plasenta berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar