Laman

Rabu, September 22, 2010

Pentingnya Vaksinasi Flu Bagi Ibu Hamil

 Bagi wanita hamil, vaksinasi flu sangat bermanfaat bagi sang ibu maupun janin yang dikandungnya. 

Bagi ibu hamil, vaksinasi flu tak hanya mencegah sang ibu dari penyakit flu, vaksin ini juga membuat janin semakin kuat, sehat, dan tumbuh lebih besar, serta menghindari risiko lahir prematur.

Untuk mendapatkan bayi yang sehat, wanita perlu memiliki kekebalan diri dari penyakit tertentu. Karena itu, vaksinasi bisa menjadi solusi. Selain vaksinasi wajib seperti BCG, DTP, Hepatitis B, dan Polio, wanita hamil juga disarankan melakukan vaksinasi flu. Pemberian vaksinasi flu membuat janin kuat, sehat, dan tumbuh lebih besar, serta kecil kemungkinan lahir prematur.

Hal itu ditegaskan sebuah koalisi organisasi kesehatan publik terbesar di Amerika Serikat, March of Dimes. Para anggota organisasi yang juga peduli terkait masalah kehamilan dan berbagai penelitian mengenai kesehatan bayi tersebut menyarankan agar wanita hamil melindungi diri dan bayi mereka dengan melakukan imunisasi flu, apalagi di saat musim dingin seperti saat ini.

”Berdasarkan pendapat ahli medis, kami mendesak semua wanita hamil, dan perempuan yang berharap hamil, untuk mendapatkan imunisasi flu karena penyakit ini menimbulkan risiko penyakit serius dan kematian selama kehamilan,” kata Dr Jennifer L Howse, presiden dari March of Dimes seperti dikutip laman healthday.com.
”Vaksin flu telah terbukti aman dan efektif,” lanjutnya.

”Sebagai bonus tambahan, selama kehamilan, sang ibu lebih baik mendapatkan kekebalan untuk melindungi bayi mereka sampai cukup umur untuk menerima vaksinasi sendiri,” kata Howse. Namun, para ahli menegaskan agar wanita hamil melakukan suntikan imunisasi flu, bukan semacam vaksin yang disemprot di hidung.

Bedanya, suntikan berguna untuk membunuh virus, sedangkan semprotan berisi virus hidup yang dilemahkan. Organisasi ini menyoroti fakta bahwa kadang-kadang kehamilan meningkatkan risiko untuk mendapatkan komplikasi fatal yang terkait dengan virus flu, termasuk terjangkit bakteri pneumonia dan dehidrasi.

Penelitian terbaru juga menemukan, perubahan sistem kekebalan dalam tubuh yang menyertai kehamilan juga meningkatkan risiko dari serangan flu parah yang akan memerlukan perawatan di rumah sakit. Mengutip studi yang dipublikasikan di edisi April Journal of American Medical Association, March of Dimes mencatat, di Amerika Serikat wanita hamil berkontribusi 5 persen dari semua korban H1N1 (sering disebut swine flu/flu babi) pada 2009, meskipun itu hanya 1 persen dari total penduduk Amerika Serikat.

Oleh karena itu, selain mendapatkan vaksinasi, wanita hamil disarankan untuk mengambil tindakan pencegahan tambahan, di antaranya sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun pembersih tangan dan membatasi kontak dengan anak-anak serta orang sakit. Itu dilakukan sebagai upaya wanita hamil untuk dapat mengurangi risiko terjangkit flu.

Para ahli juga meminta orangorang yang mempunyai kontak dekat dengan wanita hamil dan atau anak-anak harus divaksinasi. Ketika seorang wanita hamil mengalami gejala mirip flu, harus segera berkonsultasi ke dokter. Dalam upaya nasional untuk meningkatkan kesadaran vaksinasi flu saat hamil, March of Dimes bergabung dengan organisasi lain di antaranya American Academy of Family Physicians danAmericanAcademy of Pediatrics.

Juga ikut melakukan kampanye di antaranya American College of Nurse-Midwives, American College of Obstetricians and Gynecologists, American Medical Association, American Nurses Association, American Pharmacists Association, Association of Women’s Health, Obstetric and Neonatal Nurses serta US Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Sementara itu, Dr Pascal James Imperato, dekan dan profesor layanan terkemuka dari Fakultas Kesehatan Masyarakat di State University of New York Downstate Medical Center di New York City, Amerika Serikat, memuji upaya sejumlah organisasi kesehatan publik untuk menarik perhatian terhadap ancaman virus flu, khususnya pada wanita hamil.

”Saya menemukan di musim flu seperti saat ini bahwa wanita hamil banyak yang tidak menyadari soal kebutuhan ini,” katanya. ”Dan dokter kandungan mereka juga tidak menyadari. Sebagian alasannya adalah bahwa wanita hamil sejak lama tidak terdaftar dalam kelompok-kelompok berisiko tinggi terjangkit penyakit, seperti orang berusia 65 tahun atau lebih atau individu dengan komplikasi kesehatan kronis yang membutuhkan perawatan kesehatan yang berkelanjutan,” ungkap Imperato.

”Petugas kesehatan serta pelayanan publik seperti pemadam kebakaran dan polisi, telah ditambahkan ke dalam daftar. Namun, baru dalam beberapa tahun terakhir saja wanita hamil di tambahkan daftar,” kata Imperato.

”Karena adanya perubahan fisiologis yang terjadi dalam tubuh mereka yang membuat (wanita hamil) sangat rentan (terkena virus). Karena itu, sangat penting jika mereka mendapatkan imunisasi,” lanjutnya.

Pada catatan lain, tepatnya tahun ini orang dewasa ternyata juga perlu disuntik vaksin flu, yang sebenarnya bertentangan dengan dua rekomendasi yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (US Centers for Disease Control and Prevention/CDC) pada musim lalu.

CDC menyebutkan, keprihatinan tahun lalu atas virus H1N1 yang menyerang dunia mengakibatkan keharusan bagi orang dewasa untuk mendapatkan satu kali imunisasi flu serta suntikan kedua kali untuk menyerang target virus flu musiman. Namun, tahun ini satu vaksin telah dikembangkan untuk melindungi terhadap tiga jenis flu yaitu virus H3N2, virus influenza B, dan virus H1N1 yang mewabah pada 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar