Laman

Rabu, November 16, 2011

Penilaian Kesejahteraan Janin


Penilaian profil kesejahteraan janin merupakan salah satu cara yang effektif untuk mengetahui adanya asfiksia janin lebih dini, sehingga risiko morbiditas dan mortalitas pada janin dapat dihindari. Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan alat bantu elektronik seperti ultrasonografi (USG) dan kardiotokografi (KTG).¹

Penilaian profil biofisik janin janin  dapat mendeteksi adanya risiko pada janin, berdasarkan penilaian gabungan tanda-tanda akut dan kronik dari asfiksia janin. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Manning dkk dengan menggunakan sistim skoring terhadap 5 komponen aktifitas biofisik janin, yaitu gerakan nafas, gerakan tubuh, tonus, denyut jantung janin dan volume air ketuban.²
Gerakan nafas janin pada pemeriksaan USG dapat diketahui dengan mengamati episode  gerakan ritmik dinding dada kearah dalam disertai dengan turunnya diafragma dan isi rongga perut, kemudian gerakan kembali ke posisi semula. Gerakan janin sudah dapat dideteksi pada kehamilan 10-12 minggu, meskipun pengukuran gerak nafas umumnya baru dapat dinilai pada usia kehamilan 28 minggu. Gerakan nafas janin diketahui mempunyai pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan paru, perkembangan otot-otot diafragma dan otot-otot interkosta. Gerakan nafas dianggap normal apabila dalam 30 detik pemeriksaan terdapat gerakan nafas lebih dari 30 detik. Pada janin yang hipoksia biasanya gerakan nafas akan menghilang.³
Gerakan janin pada pemeriksaan USG diketahui dengan pemeriksaan gerakan pada ekstremitas, berupa gerakan tunggal atau multipel. Adanya gerakan bayi sudah dapat dideteksi mulai kehamilan 7 minggu, berupa gerakan kedutan tubuh dan gerakan ekstensi kepala. Pada kehamilan 14 minggu terlihat gerakan rotasi kepala, dan gerakan fleksi atau ekstensi lutut dan siku. Gerakan dianggap normal bila dalam 30 menit pemeriksaan terlihat sedikitnya 3 gerakan tubuh atau ekstremitas.4
Tonus janin dengan pemeriksaan USG dapat diketahui sebagai gerakan ekstensi ekstremitas atau tubuh janin, yang dilanjutkan dengan gerakan kembali ke posisi fleksi. Tonus janin dapat dinilai dengan gerakan jari-jari tangan yang membuka (ekstensi) dan kembali ke posisi mengepal. Dalam keadaan normal, gerakan ini terlihat sekali dalam 30 menit pemeriksaan. Tonus janin juga dianggap normal apabila jari-jari tangan terlihat terus mengepal  selama 30 menit pemeriksaan.5
Penilaian denyut jantung janin dilakukan dengan pemeriksaan kardiotokografi baik NST maupun CST. Hasil NST yang dinyakan normal (reaktif) apabila dalam 30 menit pemeriksaan dijumpai minimal 2 akselerasi denyut jantung bayi yang menyertai gerakan bayi, dengan amplitudo lebih dari 30 dpm dan lamanya lebih dari 15 detik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar