Problem seksual wanita jumlahnya mirip gunung es. hanya sedikit yang dapat diutarakan karena berbagai faktor. dulu bahkan sampai sekarang, masih terngiang pernyataan bahwa pria berbeda dengan wanita. Mungkin ada benarnya juga. Termasuk dalam masalah seksual, wanita terkenal lebih tidak ekspresif ketika menerima rangsangan seksual. Nrimo tatkala tidak merasakan kenikmatan seksual (orgasme), disakiti dan tidak menuntut. Padahal jika dicerna lebih jauh, sesungguhnya problem seksual yang dialami wanita jumlahnya lebih banyak dibandingkan pria. Hanya saja, sekali lagi menerima saja dengan atau tanpa ketidakmengertian mereka akan kondisinya. Berikut penjelasan mengenai beberapa problem seksual wanita.
1.Disfungsi Orgasme
Masalah seksual wanita yang satu ini cukup banyak dialami. Yang dimaksudkan dengan istilah disfungsi orgasme adalah gangguan fungsi orgasme. Pada kondisi ini wanita tidak mencapai kenikmatan seksual (orgasme).
Sebagian besar wanita bisa menerima keadaan ini tanpa banyak mengeluh. Namun sebagian lainnya, jika dibiarkan lebih lanjut dapat menimbulkan gejala-gejala psikosomatis, seperti pusing, mudah tersinggung, sulit tidur dan lainnya. Disfungsi orgasme terbagi 3.
a. Primary orgasmic dysfunction. Pada keadaan ini wanita belum pernah mengalami orgasme dengan cara apapun.
b. Secondary orgasmic dysfunction. Dalam hal ini wanita sudah pernah mencapai orgasme, tetapi kemudian tidak pernah mengalaminya lgi.
c. Situational orgasmic dysfunction. Pada keadaan ini wanita hanya dapat mencapai orgasme dengan cara atau situasi tertentu, antara lain:
Disfungsi orgasme hubungan seksual. Artinya orgasme tidak dapat dicapai melalui hubungan seksual, tetapi bisa dengan cara lain.
Disfungsi orgasme masturbasi. Yaitu, orgasme tidak dapat dicapai melalui masturbasi, tetapi bisa dengan hubungan seksual.
Disfungsi orgasme random. Maksudnya, orgasme yang dapat dicapai hanya dalam situasi tertentu. Misalnya di pantai, gunung dan tempat-tempat baru lainnya.
2. Vaginismus
Vaginismus adalah kekejangan otot-otot vagina pada sepertiga bagian luar, dan sekitar liang vagina. Gangguan ini bisa menyerang wanita yang baru kali pertama melakukan hubungan seksual. Bisa juga menyerang wanita yang sudah sering melakukan senggama, dengan derajat kekejangan yang bervariasi. Jika keadaan ini terjadi, biasanya hubungan seksual tidak berlangsung lancar.
3. Dispareuni
Gangguan seksual ini artinya rasa sakit yang ditimbulkan oleh hubungan seksual.
Masalah atau gangguan seksual ini dapat diakibatkan oleh faktor fisik maupun psikis. Untuk faktor psikis biasanya berhubungan dengan persepsi yang salah tentang seks. Seperti, seks sebagai sesuatu yang kotor atau dosa, trauma akibat pengalaman seksual sebelumnya, kurangnya komunikasi yang baik dengan pasangan, takut hamil atau tertular penyakit menular seksual, maupun meragukan kemampuan pasangan.
Sementara faktor fisik berkaitan dengan gangguan organ yang bersangkutan. Misalnya, gangguan saraf atau hormonal untuk disfungsi orgasme, infeksi, tumor ataupun robekan pada vaginismus dan menopause untuk dispareuni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar